Rebana Hadrah Papua, Apa Itu?
NASYID BATAK -- Berikut ini adalah renana khas dari Papua. Mungkin ada yang bertanya jenis nasyid ini, berikut penjelasannya:
Hadrah adalah sebuah musik yang bernafaskan Islami yaitu dengan melantukan Sholawat Nabi diiringi dengan alat tabuhan dengan alat tertentu, mungkin ketika anda telusuri hadrah itu berasal dari Kebudayaan Timur Tengah lebih tepatnya dikenal dengan Marawis di negeri Asalnya.
Hadrah masuk ke Indonesia diperkirakan sudah agak lama dan dibawa oleh pedagang-pedagang Arab ke tanah Melayu setelah agak lama di Melayu kemudian tersebarlah ke penjuru Nusantara dengan dibawa pedagang-pedagang Arab atau Melayu dan diperkirakan sekitar Abad 18 masuklah Hadrah di
Alat tabuh hadrah berupa gendang dan dibagi menjadi 3 Jenis yaitu:
1. Gendhang Korbiyen
2. Gendhang Budu’en
3. Gendhang Peca’an
Dan berikut nama-nama pemainnya:
1. Hadi
Hadi adalah orang yang melantukan Sholawat Nabi.
1. Tokang Tabbuh
Tokang Tabbuh adalah orang yang menabuh Gendhang.
2. Tokang Ruddhat
Tokang Ruddhat adalah orang yang betugas melakukan Ruddhat yaitu gerakan duduk dan bergerak serentak dengan irama-irama tertentu.
3. Tokang Shap
Tokang Shap adalah orang yang bertugas melakukan Shap yaitu gerakan berdiri dan bergerak dengan mengikuti irama dengan gerakan tertentu.
Hadrah biasanya terdiri dari 5 Tokang Tabbuh, 15 Tokkang Ruddhat dan 16 Tokang Shap, Hadrah di Sumenep semakin hari semakin popular dengan adanya modernisasi mulai dari kombinasi tabuhan dan kombinasi gerakan.
Hadrah biasanya diadakan ketika ada acara Maulid Nabi, Isra’ Mi’raj, syukuran dan bisa juga acara rutinitas sebuah grup Hadrah tertentu misalnya satu minggu sekali di rumah anggota grup Hadrah tersebut, dengan seperti ini Hadrah terus lestari. (sumber)
Hadrah adalah sebuah musik yang bernafaskan Islami yaitu dengan melantukan Sholawat Nabi diiringi dengan alat tabuhan dengan alat tertentu, mungkin ketika anda telusuri hadrah itu berasal dari Kebudayaan Timur Tengah lebih tepatnya dikenal dengan Marawis di negeri Asalnya.
Hadrah masuk ke Indonesia diperkirakan sudah agak lama dan dibawa oleh pedagang-pedagang Arab ke tanah Melayu setelah agak lama di Melayu kemudian tersebarlah ke penjuru Nusantara dengan dibawa pedagang-pedagang Arab atau Melayu dan diperkirakan sekitar Abad 18 masuklah Hadrah di
Alat tabuh hadrah berupa gendang dan dibagi menjadi 3 Jenis yaitu:
1. Gendhang Korbiyen
2. Gendhang Budu’en
3. Gendhang Peca’an
Dan berikut nama-nama pemainnya:
1. Hadi
Hadi adalah orang yang melantukan Sholawat Nabi.
1. Tokang Tabbuh
Tokang Tabbuh adalah orang yang menabuh Gendhang.
2. Tokang Ruddhat
Tokang Ruddhat adalah orang yang betugas melakukan Ruddhat yaitu gerakan duduk dan bergerak serentak dengan irama-irama tertentu.
3. Tokang Shap
Tokang Shap adalah orang yang bertugas melakukan Shap yaitu gerakan berdiri dan bergerak dengan mengikuti irama dengan gerakan tertentu.
Hadrah biasanya terdiri dari 5 Tokang Tabbuh, 15 Tokkang Ruddhat dan 16 Tokang Shap, Hadrah di Sumenep semakin hari semakin popular dengan adanya modernisasi mulai dari kombinasi tabuhan dan kombinasi gerakan.
Hadrah biasanya diadakan ketika ada acara Maulid Nabi, Isra’ Mi’raj, syukuran dan bisa juga acara rutinitas sebuah grup Hadrah tertentu misalnya satu minggu sekali di rumah anggota grup Hadrah tersebut, dengan seperti ini Hadrah terus lestari. (sumber)
Tidak ada komentar: