[nasyid][slideshow]

Menanti Gebrakan Neno Warisman di Industri Film Paska #Superdamai212 #Spirit212

NASYID BATAK -- Sempat memfokuskan diri untuk berdakwah, Hj. Neno Warisman kini balik lagi  ke dunia seni peran setelah hampir 15 tahun absen di film layar lebar. Lewat film ‘Iqro: Petualangan’  Meraih Bintang, Neno melanjutkan karirnya yang terhenti cukup lama.

“Ini film perjuangan, pendidikan untuk anak-anak muslim, dan kayaknya inilah film pertama yang pernah dibikin di Indonesia mengangkat tema religi anak-anak dan saint teknologi,” ujar Neno pada Pos Kota.

Karena sudah kadung kembali merasakan iklim suting film, Neno pun berniat untuk kembali berlakon di film selanjutnya, tentunya masih tetap bernafas religi. “Ini sesuai komitmen saya yang akan terus berjuang untuk pendidikan Islam. Selama ini, sejak absen dari dunia suting film, waktu saya habis untuk seminar dan dakwah, baik dalam maupun luar negeri,” terang pemain film Aksara Tanpa Kata ini dan Semua Sayang Kamu.

Kesibukan Neno kini bertambah lagi. Dia akan menjadi saksi ahli bahasa dalam kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Ahok di persidangan kedua nanti. Dia mengaku telah ditunjuk dan dipercaya langsung oleh Habib Riziek dari Front Pembela Islam (FPI) untuk memilih dan menghadirkan saksi-saksi ahli bahasa lainnya. (baca)

“Ada Profesor Mahyuni Mayaram dan Prof. Muhammad Husni dari Universitas Mataram,” terang perempuan single mother (single parrent) yang bernama asli Titi Widoretno Warisman, kelahiran Bayuwangi, 21 Juni 1964 ini.

Kesibukannya itu sempat memunculkan pertanyaan dari anak-anaknya yang kini semua sudah kuliah di perguruan tinggi negeri.
Giffari Zakka Waly di Universitas Indonesia (UI), Maghfira Izzani Maulania di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Raudya Tuzzahra Ramadhani di Insitut Pertanian Bogor (IPB).

“Mereka mempertanyakan, kok bunda mau repot-repot melibatkan diri dalam kasus penistaan agama? Sebagai orang tua, saya wajib menjelaskan bahwa persoalan agama, keyakinan adalah kewajiban setiap muslim untuk membelanya jika ada pihak-pihak yang mencoba menistakannya,” beber Neno yang juga mendirikan organisasi kaum wanita Gerakan Ibu Negeri (GIN) yang kini jumlahnya sudah jutaan.

“Selain itu, kita juga akan bikin Gerakan Ayah Negeri (GAN) untuk kaum prianya, yaitu ayah-ayah yang baik, ikut gabung ya?” ajak pelantun album Matahariku di tahun 1983 silam, Nada Kasih dan Sebuah Obsesi bersama Fariz RM ini. “Kita juga secepatnya akan bikin koperasi dan industri kreatif sebagai sumber dana organisasi,” lanjutnya.

Tentang kesendiriannya, Neno tertawa-tawa. Agak malu-malu dia bilang, sebagai wanita normal, tetap masih ingin punya pendamping hidup. “Siapa sih yang ngga pengen punya suami? Saya juga pengen dong he he.., tapi siapa? He he..mudah-mudahan Allah memberikan saya jodoh lagi..” harapnya sambil tersenyum.



More

Tidak ada komentar:

Nasyid

[batak][stack]

Qasidah

[qasidah][grids]